Lagi...lagi...lagi...lagi...lagi...
Makna kalimat di atas bila digunakan untuk ubah perilaku...akan terlihat hasilnya
Diulang...diulang...dan diulang...
Akhirnya menjadi kebiasaan
Namun bila terjadi kekeliruan berulang, pasti melelahkan...
Butuh waktu, pikiran, tenaga, dan dana yang tidak sedikit
Itulah yang terjadi di PSSI saat ini
Peringkat Indonesia di kancah internasional semakin terpuruk (http://www.bolanews.com/read/sepakbola/indonesia/16931-Peringkat-Kembali-Melorot-PSSI-Anggap-Kurang-Laga.html)
Melorot ke posisi 170
Di pertandingan terakhir melawan Brunei, memang menang 5 - 0
Namun tidak berpengaruh banyak terhadap penambahan nilai PSSI
FIFA tidak mencatat pertandingan tersebut sebab tak semua ofisial pertandingan berlisensi
Dampaknya, Indonesia harus mengejar ketertinggalan nilai
Antara lain memperbanyak pertandingan internasional berlisensi FIFA
Ikuti kejuaraan - kejuaraan internasional dan harus raih peringkat terbaik
Pembinaan sepakbola nasional harus segera dibenahi sesuai standar FIFA
Biaya kegagalan atas kualitas sangat mahal
Dibanding biaya pencegahannya
Mari dukung sepakbola nasional
Saran yang mudah namun sepertinya butuh usaha keras
Duduklah para "petinggi" sepakbola, berunding dengan kepala dingin
Komentar
Posting Komentar