Langsung ke konten utama

MEMBUKA HARI BARU


Setelah sekian lama tidak bersua dengan blog ini.
Saya mulai lembaran baru dengan bahasan Coaching

Tercetus seorang rekan yang bergumam, "Ngapain belajar coaching?"
Saya salah seorang yang merasakan bahwa menjadi anak buah yang di-coaching dengan tepat, memberikan impact terhadap masa depan.

Pak Har, demikian saya memanggil beliau, yang menjadi atasan ketika menjadi karyawan di sebuah IT Consulting. Beliau dengan kemampuannya meng-coaching saya, memberi masukan banyak hal, bukan saja aspek pekerjaan teknis namun juga non teknis, yang menjadi modal saya untuk berkembang.

Coaching menjadi basic skill yang dibutuhkan seorang leader. 
Leader akan bertemu dengan situasi untuk memotivasi, meningkatkan improvement, menggali informasi subordinate. 
Coaching ini semakin bernilai untuk memulai sebagai Leader. 
Tentunya kita menjadi Leader saat ini (atau suatu saat), persiapkan diri kita sebelum masanya menjadi Leader sebenarnya sehingga langsung tune in.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

FINALLY IN SURABAYA

Memutuskan untuk meninggalkan Jakarta dan pindah ke Surabaya bukan hal yang mudah. Hal ini harus dilakukan demi keluarga (anak, istri, orang tua). Tidak sedikit yang mempertanyakan... "Gila lu, sudah kerja di perusahaan besar, kok malah resign" "Apa yang lu cari?" "Sabar sebentar, jangan buru - buru resign" "Emang ada masalah apa?" Pilihan yang sulit harus ditetapkan...KELUARGA is No. 1 Akhirnya, saya kembali ke Surabaya...menjalani pekerjaan baru Menikmati suasana Surabaya yang lebih hommy. Menjalani pekerjaan baru dengan rekan - rekan yang menyenangkan :) Terima kasih teman - teman yang mendukung selama di Jakarta. Terima kasih teman - teman baru yang bersahabat di Surabaya. Yang pasti, dukungan keluarga sangat berarti untuk mengambil keputusan ini. Semoga atas apa yang telah saya putuskan, diperkenankan Allah...amin GANBATTEMASU

PSSI - FUTURE OF INDONESIAN SOCCER IN HAND

Lagi...lagi...lagi...lagi...lagi... Makna kalimat di atas bila digunakan untuk ubah perilaku...akan terlihat hasilnya Diulang...diulang...dan diulang... Akhirnya menjadi kebiasaan Namun bila terjadi kekeliruan berulang, pasti melelahkan... Butuh waktu, pikiran, tenaga, dan dana yang tidak sedikit Itulah yang terjadi di PSSI saat ini Peringkat Indonesia di kancah internasional semakin terpuruk ( http://www.bolanews.com/read/sepakbola/indonesia/16931-Peringkat-Kembali-Melorot-PSSI-Anggap-Kurang-Laga.html ) Melorot ke posisi 170 Di pertandingan terakhir melawan Brunei, memang menang 5 - 0 Namun tidak berpengaruh banyak terhadap penambahan nilai PSSI FIFA tidak mencatat pertandingan tersebut sebab tak semua ofisial pertandingan berlisensi  Dampaknya, Indonesia harus mengejar ketertinggalan nilai Antara lain memperbanyak pertandingan internasional berlisensi FIFA Ikuti kejuaraan - kejuaraan internasional dan harus raih peringkat terbaik Pembinaan sepakbola nasional...

PSSI - FUTURE LEAGUE

Dalam keriuhan pemilihan gubernur ibukota negara, hari ini diselenggarakan Rapat Kedua Joint Commission (JC) antara PSSI dan KPSI di Kuala Lumpur. Agenda yang dibahas direncanakan mengenai langkah pembentukan liga bersama. Ada yang menyebutnya sebagai "Liga Merah-Putih". Terlepas apapun namanya, kedua pihak (PSSI - KPSI) harus saling memikirkan tentang masa depan sepakbola Indonesia.  Janganlah ego mereka menyeret persepakbolaan Indonesia semakin terpuruk.  Sebagai informasi, sejak gonjang - ganjing kepemimpinan PSSI tahun 2011, peringkat PSSI tidak mengalami peningkatan, bahkan sebaliknya.  Sejak Januari 2012 (saat itu peringkat Indonesia: 142) hingga September 2012 telah melorot 26 tingkat....(mudah - mudahan tidak berlanjut)  http://www.fifa.com/associations/association=idn/ranking/gender=m/index.html   Indonesia di bawah peringkat negara Vanuatu (167)...nama negaranya aja baru didengar....#garuk-garuk kepala. Ayolah, para pihak...