Langsung ke konten utama

BALIKPAPAN...(Part I)



Tentu warga Balikpapan tahu julukan Balikpapan sebagai Oil City
Ya....kota minyak...walaupun Balikpapan bukan penghasil minyak
Banyak kumpulan tangki minyak..(emang tangki bensin...hihihihi)
Kilang dibangun di jaman kejayaan minyak bagi Indonesia
Kalau tidak salah kilang - kilang tersebut dibangun oleh Bechtel
(kok malah cerita kilang....)

Sebenarnya saya merindukan kota kelahiranku, Balikpapan
Yang terakhir dikunjungi sekitar 2007
Berawal dan besar di Gunung Pipa, Klamono, kemudian berpindah ke Dahor
Dipenuhi oleh lingkungan yang sangat mempengaruhi kehidupanku kemudian

Bersekolah di Tunas Harapan I, Pertamina I, dan SMP & SMA Negeri I
Berawal naik bis bandrong, berjalan kaki, naik "taksi", hingga bersepeda motor
Dari belajar ngaji di mushalla Al Hikmah, mesjid Al Munawwar
Hingga bermain bola di tim Palapa Biru (enaknya main di lapangan Merdeka habis subuh)

Masih banyak cerita lainnya....
Lanjut di part II, yaaa

(Teringat sahabat yang menyapa, "wah sekarang jadi bonek...")

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FALLING VICTIM...AGAIN...AND AGAIN...??

Tragedi di dunia pendukung sepakbola terjadi kembali Yang terakhir tragedi meninggal suporter Bonek, Purwo Adi Utomo di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari.  Kekerasan berujung pada kematian... Sungguh menyeramkan kemarahan yang luar biasa berimbas pada hilangnya nyawa Terlalu naif korbankan nyawa untuk sebuah tontonan hiburan Suporter, aparat keamanan, dan pelaku sepakbola di lapangan seharusnya menyuguhkan sajian apik Suporter menjadi pendukung yang menguatkan semangat pemain idolanya Aparat keamanan menjaga kenyamanan selama dan hingga usainya pertandingan Dan terutama pemain di lapangan memberikan keindahan permainannya Sekali lagi ini pelajaran berharga yang harus diingat dan sangat tidak perlu diulang Tidak diulang kembali TITIK S1Nyal (SALAM SATU NYALI) untuk ...Menikmati pertandingan  ...Mendukung kesebelasan idola ...Menjaga kenyamanan  hingga usainya permainan. Semangat TETAP SPORTIF

VALUE ADDED SERVICES

Kepuasan pelanggan memang relatif Namun di era yang serba terukur seperti sekarang, pelanggan semakin cerdas Tidak ada perusahaan yang mengabaikan apalagi melupakan pelanggannya Bahkan hampir semua slogan, nilai perusahaan menempatkan pelanggan di teratas posisinya Semalam saya berobat untuk mengantarkan anak yang sedang radang Ternyata dokter yang biasa mengobati sedang ke luar kota (dokter "sebenarnya" laki-laki usia berkisar di atas 60 tahun...kita sebut aja dokter 1) (dokter pengganti, wanita usia 30-an tahun..kita sebut dokter 2) Awalnya ingin pulang namun mengingat sakitnya tidak bisa ditunda, berobatlah Sehari sebelumnya, saya pun berobat dengan sakit yang sama Saya masih menemui dokter 1 Mendaftar berobat, menunggu panggilan, tibalah giliran saya Dipanggil nomor urut saya, bertepatan dokter 1 masih memegang gagang pintu Kemudian masuk ruang periksa... :) Dengan senyumnya yang ramah mempersilakan masuk, sugesti merasa tenang Se...

SELESAI DENGAN DIRI SENDIRI

                 Kalimat ini selalu berputar – putar di kepala saya. Saya menuliskannya karena saya belum mencapai hal tersebut. Bila diterjemahkan dengan contoh, maka orang yang telah Selesai dengan Diri Sendiri, ialah orang yang kebermanfaatan dirinya bagi orang sekeliling terasa dan berdampak. Dalam skala kecil, kehadiran orang tua kita merupakan contoh konkrit Selesai dengan Diri Sendiri. Orang tua kita rela mengorbankan jiwa raganya agar cita – cita anaknya terwujud. Orang tua kita rela makan seadanya demi anaknya mencapai pendidikan lebih tinggi darinya. Berangkat pagi, pulang malam untuk mendapatkan rejeki yang bermanfaat bagi anggota keluarga termasuk anak – anaknya. Saya juga terinspirasi cerita Pak Jamil Azzaini, bagaimana orang tuanya “menjamin”kan dirinya agar anaknya bisa bersekolah dengan terhormat. Saya lahir dan besar di "kota minyak", Balikpapan. Seperti anak kecil pada umumnya bercita-cita menjadi insinyur...rasanya b...