Langsung ke konten utama

PSSI - VICTIMS OF GREED



Kardono.....itulah sosok yang paling saya ingat ketika menyebut kata P..S..S..I
PSSI begitu harum namanya di tangan dinginnya pada era 1983 - 1991
Semifinalis Asian Games 1986 
Juara SEA GAMES 1987 & 1991


Yah itulah eranya dulu..
Mungkin belum banyak yang berpikir bahwa sepakbola bisnis yang menggiurkan
ISL mengandung 18 klub + IPL dihuni 12 klub
Belum lagi klub - klub divisi di bawahnya
Belum lagi ditambah para suporter, mania, fans, dan istilah penggemar lainnya
Embel - embel itu yang menyebabkan banyak pihak tergiur "cicipi" madu
Di kompetisi yang dikoordinatori oleh PSSI


PSSI sekarang ibarat pertarungan kubu BIRU dan KUNING
Kubu yang mengaku pemilik dan pengelola persepakbolaan INDONESIA
Boneka "Djohar" dan "La Nyalla" berebut kepemilikan
Keyakinan saya bahwa mereka tidak peduli pada kelakuan mereka berdua
Ditunjukkan hingga kini ketika tidak ada pihak yang ingin duduk bersama
Djohar dan La Nyalla telah menyandera persepakbolaan INDONESIA


Himbauan berbagai pihak diabaikannya
Hingga para pemain ISL dan IPL "eneg"
Tidak mudah implementasi makna WIN - WIN solution


Satu - satunya...Mari kita cangkruk...ngopimangan, ngerokok untuk jalan tengah
Itulah MUSYAWARAH....


Garuda TETAP di hatiku 








Komentar

Postingan populer dari blog ini

FALLING VICTIM...AGAIN...AND AGAIN...??

Tragedi di dunia pendukung sepakbola terjadi kembali Yang terakhir tragedi meninggal suporter Bonek, Purwo Adi Utomo di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari.  Kekerasan berujung pada kematian... Sungguh menyeramkan kemarahan yang luar biasa berimbas pada hilangnya nyawa Terlalu naif korbankan nyawa untuk sebuah tontonan hiburan Suporter, aparat keamanan, dan pelaku sepakbola di lapangan seharusnya menyuguhkan sajian apik Suporter menjadi pendukung yang menguatkan semangat pemain idolanya Aparat keamanan menjaga kenyamanan selama dan hingga usainya pertandingan Dan terutama pemain di lapangan memberikan keindahan permainannya Sekali lagi ini pelajaran berharga yang harus diingat dan sangat tidak perlu diulang Tidak diulang kembali TITIK S1Nyal (SALAM SATU NYALI) untuk ...Menikmati pertandingan  ...Mendukung kesebelasan idola ...Menjaga kenyamanan  hingga usainya permainan. Semangat TETAP SPORTIF

VALUE ADDED SERVICES

Kepuasan pelanggan memang relatif Namun di era yang serba terukur seperti sekarang, pelanggan semakin cerdas Tidak ada perusahaan yang mengabaikan apalagi melupakan pelanggannya Bahkan hampir semua slogan, nilai perusahaan menempatkan pelanggan di teratas posisinya Semalam saya berobat untuk mengantarkan anak yang sedang radang Ternyata dokter yang biasa mengobati sedang ke luar kota (dokter "sebenarnya" laki-laki usia berkisar di atas 60 tahun...kita sebut aja dokter 1) (dokter pengganti, wanita usia 30-an tahun..kita sebut dokter 2) Awalnya ingin pulang namun mengingat sakitnya tidak bisa ditunda, berobatlah Sehari sebelumnya, saya pun berobat dengan sakit yang sama Saya masih menemui dokter 1 Mendaftar berobat, menunggu panggilan, tibalah giliran saya Dipanggil nomor urut saya, bertepatan dokter 1 masih memegang gagang pintu Kemudian masuk ruang periksa... :) Dengan senyumnya yang ramah mempersilakan masuk, sugesti merasa tenang Se...

SELESAI DENGAN DIRI SENDIRI

                 Kalimat ini selalu berputar – putar di kepala saya. Saya menuliskannya karena saya belum mencapai hal tersebut. Bila diterjemahkan dengan contoh, maka orang yang telah Selesai dengan Diri Sendiri, ialah orang yang kebermanfaatan dirinya bagi orang sekeliling terasa dan berdampak. Dalam skala kecil, kehadiran orang tua kita merupakan contoh konkrit Selesai dengan Diri Sendiri. Orang tua kita rela mengorbankan jiwa raganya agar cita – cita anaknya terwujud. Orang tua kita rela makan seadanya demi anaknya mencapai pendidikan lebih tinggi darinya. Berangkat pagi, pulang malam untuk mendapatkan rejeki yang bermanfaat bagi anggota keluarga termasuk anak – anaknya. Saya juga terinspirasi cerita Pak Jamil Azzaini, bagaimana orang tuanya “menjamin”kan dirinya agar anaknya bisa bersekolah dengan terhormat. Saya lahir dan besar di "kota minyak", Balikpapan. Seperti anak kecil pada umumnya bercita-cita menjadi insinyur...rasanya b...